Apa itu Kesehatan Masyarakat ?

Nah, pertanyaan di atas pernah saya alami beberapa kali ketika masih berstatus sebagai mahasiswa baru pada jurusan yang sama di sebuah universitas negeri. Bahkan samapai sekarang pun pertanyaan serupa itu masih saya temui dari orang – orang yang di sekitar. Lalu apa yang mau saya jawab ? Tentunya sebagai orang yang sedang mendalami Ilmu Kesehatan Masyarakat, saya akan menjelaskannya sesuai dengan kemampuan si penanya. Yah, hitung – hitung latihan untuk nanti ketika berhadapan dengan masyarakat dengan segala keunikannya.
Buat teman – teman yang masih penasaran dengan si “Kesehatan Masyarakat” ini, ataupun buat adik – adik yang hendak melanjutukan pendidikan ke PT dan menjadikan “Ilmu Kesehatan Masyarakat” sebagai salah satu pertimbangan , di sini saya akan berbagi secara ringkas tentang ” Apa itu Kesehatan Masyarakat”
Ilmu kesehatan masyarakat (Public Health dalam Bahasa Inggris), didefinisikan oleh Professor Winslow dari Yale University sebagai ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo ,2003 dalam wikipedia)
  1. Perbaikan sanitasi lingkungan
  2. Pemberantasan penyakit – penyakit menular
  3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
  4. Pengorganisasian layanan – layanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan perawatan
  5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Ilmu kesehatan masyarakat  pada hakikatnya merupakan ilmu yang terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu seperti biologi, fisika, kimia, kedokteran, lingkungan, sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, administrasi, pendidikan dan lain – lain. Namun secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang berdirinya kesehatan masyarakat sebagai ilmu atau yang lebih dikenal sebagai  8 pilar kesehatan masyarakat antara lain :
  1. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
  2. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
  3. Biostatistika/Statistik Kesehatan.
  4. Kesehatan Lingkungan.
  5. Gizi Masyarakat.
  6. Kesehatan Kerja.
  7. Epidemiologi.
  8. Kesehatan reproduksi.
Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003 dalam wikipedia)
Adapun upaya – upaya yang termasuk kedalam ranah garapan seorang ahli kesehatan masyarakat antara lain :
  1. Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
  2. Pemberantasan vektor.
  3. Perbaikan sanitasi lingkungan
  4. Perbaikan gizi masyarakat.
  5. Pendidikan kesehatan masyarakat.
  6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
  7. Pengawasan sanitasi tempat umum.
  8. Mengelola program dan pelayanan kesehatan.
  9. Pengawasan makanan, minuman, dan obat.
  10. Membina kesehatan pekerja dan tempat kerja.
  11. Mengadvokasi kebijakan berwawasan kesehatan.
  12. Megelola data – data kesehatan.
  13. Melakukan surveilans epidemiologi.
  14. Mengorganisasikan dan memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu melakukan hidup sehat.
  15. dan masih banyak lagi kegiatan – kegiatan yang beraa dibawah ruang lingkup kesehatan masyarakat.
Kesehatan Masyarakat di dalam Institusi Pendidikan Tinggi.
Ilmu kesehatan masyarakat di dalam perguruan tinggi dijadikan sebagai salah satu progrem studi. Di beberapa universitas bahkan telah menjadi sebuah fakultas, yakni Fakultas Kesehatan Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan FKM.
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat pertama kali dibentuk di Universitas Indonesia (UI).
Gagasan awal pendirian FKM-UI dicetuskan pertama kali oleh Dokter Mochtar yang menjabat sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan FK-UI yang kemudian dilanjutkan oleh dokter Sajono Sumodidjojo pada tahun 1964 dengan mengajukan usulan proyek kepada Rektor Universitas Indonesia, Dekan FKUI dan Perwakilan WHO di Indonesia.
Dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor 26 tahun 1965 tanggal 26 Februari 1965 diputuskan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat dibentuk di bawah naungan Universitas Indonesia. Pada tanggal13 Maret 1965 Panitia Persiapan Pembentukan FKMUI terbentuk yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil FKUI, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja. Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 153/1965 yang memperbaiki SK yang terdahulu, menetapkan tanggal berdirinya FKMUI, yaitu 1 Juli 1965.
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no.5581/SEKRET/BUP/65 memutuskan dan menunjuk dokter Sajono Sumodidjojo sebagai dekan pertamanya (Wikipedia).
Setelah terbentuknya FKM-UI, beberapa universitas negeri yang lainnya juga ikut memrintis berdirinya FKM seperti Universitas Airlannga, Universitas Diponogero, Universitas Hasnuddin, dan Universitas Sumatera Utara. Hingga saat ini program studi maupun Fakultas Kesehatan Masyarakat mulai berkembang di universitas negeri lainnya maupun swasta.
Lulusan dari program studi ini nantinya akan bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Adapaun peminatan atau konsentrasi yang ditawarkan pada program sarjana antara lain ”
  1. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK)
  2. Biostatistika
  3. Epidemiologi
  4. Gizi Kesehatan Masyarakat
  5. Kesehatan Lingkungan
  6. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP)
  7. Kesehatan Reproduksi
  8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Di Universitas Indonesia, peminatan ini dibagi lagi dalam ranah yang lebih spesifik. Departemen AKK di FKM-UI dibagi menjadi beberapa peminatan yakni, Manajemen Asuransi Kesehatan, Manajemen Pelayanan Kesehatan, dan Manajemen Rumah Sakit. Sedangkan departemen Biostatistika menyediakan peminatan Manajemen Informasi Kesehatan dan Informatika Kesehatan.
Untung jenjang magister, peminatan yang dibuka lebih bervariasi lagi sesuai dengan minat dan kebutuhan kita. Gelar yang dipakai untuk Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat secara umum adalah Magister Kesehatan (M.Kes) atau Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M). Namun ada juga program magister kesehatan masyarakat yang sudah memiliki gelar spesifik. Sebagai contoh untuk program magister di FKM-UI seperti Epidemiologi (gelar M.Epid), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.KKK), Administrasi Rumah Sakit (gelar M.A.R.S).
Kesehatan Masyarakat sebagai Profesi
Dengan beragamnya konsentrasi dan disiplin ilmu kesehatan masyarakat, maka profesi kesehatan tidak hanya sebatas ilmu kesehatan masyarakat itu sendiri, namun berkembang sesuai peminatan yang dipilih dan bidang yang ditekuni. Profesi – profesi/ jabatan dalam ranah Ilmu kesehatan Masyarakat antara lain :
  1. Penyuluh Kesehatan
  2. Sanitarian
  3. Epidemiolog Kesehatan
  4. Entomolog Kesehatan
  5. Mikrobiolog Kesehatan
  6. Ahli statistik Kesehatan
  7. Ahli Gizi Masyarakat
  8. Health and Safety Officer (HSO)/ Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  9. Administrator Kesehatan.
  10. dan jabatan lainnya yang berada dalam tatanan kesehatan maupun non-kesehatan.
Nah, tulisan di atas adalah sebagai gambaran umum mengenai ilmu kesehatan masyarakat. Untuk info lebih lanjutnya mengenai peminatan, info – info kesehatan, dan hal – hal lainnya tentang Kesehatan Masyarakat, tunggu tulisan saya yang selanjutnya.
Jika ada yang ingin ditanyakan maupun kritik yang membangun, silahkan beri komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Olahraga Tradisional Jepang: Olahraga Mana Yang Cocok Denganmu?

MAKALAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN (PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF TEKNOLOGI)

pengertian pendidikan secara sempit dan luas